Rio Adhitya Cesart

Kita Berbagi Masalah Kita Berbagi Solusi

Sekelumit Kisah Pengisian KRS

     Beberapa waktu yang lalu topik yang sedang hangat diperbincangkan oleh Mahasiswa Unsoed pada umumnya dan Fapet Unsoed pada khususnya adalah seputar pengisian Kartu Rencana Studi (KRS). Pengisian KRS pada hari-hari awal menjadi momen yang sangat krusial bagi para mahasiswa karena terjadi rebutan mata kuliah pilihan. Kondisi ini seringkali membuat mahasiswa menjadi "Lupa Diri" karena mereka akan terus memantau perkembangan Sistem Informasi Akademik (SIA) dari dini hari hingga dini hari lagi. Penulis sendiri yang mengisi KRS dari pagi hingga malam di Asrama Putri (Asput) Unsoed mengingat koneksinya yang stabil juga sempat emosi dalam pengisian KRS. Nah, dalam situasi rebutan mata kuliah tersebut kehebohan semakin menjadi akibat beberapa faktor yang akan saya bahas.
     Sebelum pengisian mata kuliah, mahasiswa diwajibkan untuk mengisi kuesioner penilaian kinerja dosen selama mengisi kuliah. Tujuan diadakannya kuesioner ini cukup baik karena akan menggambarkan bagaimana kinerja dosen sesungguhnya dalam mentransfer ilmu serta akan menjadi cermin bagi dosen itu untuk mengembangkan yang sudah baik dan menghilangkan yang kurang baik. Permasalahan kuesioner muncul akibat kuesioner baru bisa diisi pada waktu yang telah ditetapkan untuk pengisian KRS. Mahasiswa seringkali menjadi kesal dengan keadaan ini karena dianggap menghambat mahasiswa dalam pengisian KRS. Kondisi ini seringkali menyebabkan mahasiswa menjadi asal dalam mengisi kuesioner agar bisa segera mengisi KRS. Pengisian KRS sebelum entri KRS juga seringkali menjadi pertanyaan karena saat kuliah-pun para mahasiswa sudah dibagikan selembar kertas kuesioner dari Bapendik, untuk apa mengisi kuesioner lagi? sebenarnya kuesioner mana yang dijadikan acuan? apakah kuesioner yang dibagikan saat kuliah atau kuesioner yang ada di SIA? apakah kuesioner ini bermanfaat, atau cuma sekedar formalitas belaka?. Masih banyak lagi pertanyaan para mahasiswa yang mencuat seputar kuesioner.
     Permasalahan kuesioner ini sebenarnya bisa diatasi dengan cukup mudah, ini cuma sekedar saran saja agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Pertama tidak perlu lagi pembagian kertas kuesioner di kelas karena bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dengan cukup mengisi di SIA, selain itu langkah ini demi menghemat penggunaan kertas. Kedua, pengisian kuesioner juga bisa dilakukan sejak awal liburan semester agar kuesioner bisa diisi secara objektif oleh mahasiswa, bukan sekedar asal mengisi kuesioner agar bisa segera mengisi KRS. Ketiga, kuesioner yang diisi juga seharusnya hanya dosen yang mengampu kelas tersebut karena seringkali terjadi kasus saat mengisi di SIA kita harus mengisi seluruh dosen mata kuliah tersebut (bisa sampai lima orang), padahal dosen yang masuk memberi kuliah hanya dua orang.
     Masalah lain saat entri KRS adalah seringkali SIA mengalami error/down. Sebenarnya masalah ini juga sering dialami oleh mahasiswa di Universitas lain, terbukti banyak temanku dari Universitas lain yang sempat update status tentang SIA/SIAKAD/SIKADU atau apalah istilahnya sering error saat pengisian KRS. Meski demikian kondisi tersebut jangan dijadikan dalih pembelaan dari pihak pengelola SIA tekait seringnya SIA error meski SIA sendiri mempunyai dua website yang berbeda yaitu akademik.unsoed.ac.id maupun bapendik.unsoed.ac.id. Belajar dari pengalaman saat user mencapai 1000 website langsung down akibat overload, maka kedepan pihak pengelola bisa mengupayakan agar kapasitas website bisa lebih ditingkatkan lagi agar saat user mencapai 1500 lebih-pun SIA tidak mengalami gangguan.
     Masalah terakhir terkait entri KRS yang cukup membuat nyesek adalah setelah bersusah payah mengisi kuesioner saat hendak entri KRS justru terdapat tulisan status KRS yang masih terkunci. KRS yang masih terkunci ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti mahasiswa yang belum menemui dosen Pembimbing Akademik (PA) untuk sekedar bersilaturahmi maupun saling bertukarpendapat mengenai mata kuliah pilihan apa yang hendak dipilih sehingga dosen terkait masih enggan membuka kunci KRS. Penyebab lainnya yaitu dosen yang bersangkutan juga sedang kesulitan mengakses SIA sehingga dosen PA mengalami kesulitan untuk membuka kunci KRS. Apabila permasalahannya akibat belum bertemu dosen PA maka memang kita harus menemui dosen PA tersebut karena sesuai dengan penjelasan sebelumnya pertemuan mahasiswa dengan dosen PA terkait sebagi sarana bersilaturahmi maupun saling bertukarpendapat mengenai mata kuliah pilihan apa yang hendak dipilih atau permasalahan apapun tentang akademik. Jika permasalahannya akibat dosen kesulitan untuk mengakses SIA harap sabar sembari menunggu perbaikan dari pihak pengelola SIA.
     Heboh pengisian KRS selalu menjadi cerita wajib saat dua minggu terakhir liburan semester. Memang seringkali permasalahan ini disebabkan SIA yang overload sehingga SIA menjadi error/down. Seringkali penulis mengatakan Gelo SIA apabila SIA mulai "tidak waras". Meski demikian kehebohan-kehebohan ini memberi warna tersendiri yang pastinya berkesan saat kuliah. Intinya selamat datang di semester baru dengan mata kuliah yang semakin menantang.

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Sekelumit Kisah Pengisian KRS"