Rio Adhitya Cesart

Kita Berbagi Masalah Kita Berbagi Solusi

Cerita Keluarga Soal Sersan Usman Pergi ke Singapura Demi Tugas Negara

Purbalingga - Bagi keluarga sosok Sersan Usman Janatin adalah pribadi yang membanggakan. Dia pahlawan yang berani menjalankan tugas berat demi negara. Saat itu taruhannya memang tertangkap dan dihukum mati. 

Keluarga Usman di Purbalingga, masih mengenang perjuangannya. Artojo (72), adik ipar Usman menuturkan kakaknya itu pergi ke Singapura dalam mengemban tugas Dwikora untuk mengnyang Malaysia. Presiden Soekarno yang mengomandoi operasi Dwikora.

Pada tahun 1964 saat itu memang terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia. Perang tersebut berawal dari keinginan Federasi Malaya yang lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak kedalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan perjanjian Manila Accord. 

Keinginan tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia sebagai 'boneka Inggris' dan merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di
Indonesia.

"Saat itu dia baru pulang bertugas Trikora di Irian Barat. Belum lama pulang dia dikirim lagi untuk tugas Dwikora ke Singapura untuk menggagalkan pembentukan negara Malaysia boneka Inggris," jelas Artojo ditemui di rumahnya di Purbalingga beberapa waktu lalu.

Usman merupakan anggota KKO yang disusupkan ke Singapura melalui jalur laut pada 8 Maret 1965. Bersama dua sukarelawan lainnya dia mengebom obyek vital di Singapura untuk membuat kepanikan warganya. Usai mengebom, Usman gagal kembali kepangkalan karena tertangkap oleh patroli laut setelah motorboat yang dikemudikannya kehabiasan bahan bakar.

"Usman tertangkap dan dijebloskan di penjara changi selama 3,5 tahun. Selama di dalam penjara dia selalu mengirimkan surat kepada keluarga disini. Dalam surat terakhirnya sebelum dia di hukum gantung dia berpesan kepada keluarganya agar tabah mendengar kabar duka atas telah diputuskannya hukuman mati terhadap dirinya serta berharap keluarga ikhlas dan dia memohon ampunan," ungkapnya.

Usman dihukum gantung pada 17 Okteber 1968. Sebelum digantung ia sempat meminta agar jenazahnya dimandikan dengan air dari Indonesia dan dimakamkan di tanah bumi pertiwi. Kini jenazahnya telah dimakamkan di Makam Pahlawan Kalibata. Sejumlah fotocopian surat-surat Usman saat masih dipenjara serta bukti penghargaan, album foto dan data-data lainnya masih tersimpan rapih di rumah mungilnya.

"Yang saya simpan saat ini adalah fotocopian surat-surat Usman saat di penjara. Yang aslinya sudah di musiumkan di Jakarta, jelasnya.

Saat ini untuk mengenang kepahlawanannya, Nama Usman Janatin diabadikan menjadi nama taman kota di Purbalingga
.
Share this article :
+
Previous
Next Post »
1 Komentar untuk "Cerita Keluarga Soal Sersan Usman Pergi ke Singapura Demi Tugas Negara"
This comment has been removed by a blog administrator. - Hapus