Purbalingga
merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian barat Propinsi Jawa
Tengah. Saat ini Purbalingga sedang giat – giatnya mengembangkan potensi wisata
yang ada, terutama wisata alam. Terbukti sudah banyak desa wisata yang berdiri
dan tersebar di berbagai kecamatan. Potensi wisata yang dapat dikembangkan
berupa panorama gunung / bukit, sungai, curug maupun wisata edukasi seperti
kesenian.
Sudah
sejak lama Purbalingga dikenal sebagai kota seribu curug karena memang banyak
terdapat curug di kabupaten ini, khususnya di Purbalingga sebelah utara yang
secara topografi berupa pegunungan / perbukitan. Beberapa curug khususnya di
daerah desa wisata sudah mulai dikelola dengan baik sehingga lebih mudah
diakses. Namun masih banyak pula curug yang masih belum terjamah pembangunan.
Salah satunya yaitu Curug Siangin yang terletak di Desa Tlahab Kidul Kecamatan
Karangreja Kabupaten Purbalingga.
Sebenarnya
akses untuk menuju curug ini relatif mudah, terutama jika menggunakan motor. Namun
kurangnya informasi penunjuk jalan menyebabkan curug ini amat sangat kalah
populer dengan Curug Sumba yang berada di sebelah selatannya, hanya berbeda
jalan masuk saja. Apabila anda dari arah Purbalingga, sesampainya di batas
kecamatan Bobotsari dengan Karangreja, terdapat sebuah jalan kecil di kanan
jalan, itulah jalan menuju Curug Sumba (saat ini nampaknya telah ada baliho
besar untuk menunjukkan lokasi Curug Sumba). Sedangkan untuk menuju Curug
Siangin, dari batas kecamatan tersebut masih sedikit maju ke arah utara hingga
ada sebuah jalan kecil di kanan jalan dan terdapat sebuah gardu yang melintang
di atas batas jalan tersebut dengan jalan propinsi, itulah jalan menuju Curug
Siangin. Selanjutnya ketika menemui pertigaan, belok ke kiri terus hingga
jalanan berakhir pada sebuah kompleks “Pesarean”.
Kendaraan
dapat diparkir di halaman rumah warga, atau sebelum kompleks “Pesarean”. Selanjutnya
perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki. Saat penulis menjelajah ke Curug
Siangin pada 6 Juni 2015 sama sekali belum ada penunjuk arah apapun, sehingga
penulis mengandalkan intuisi dan sesekali bertanya pada warga yang kebetulan
berpapasan. Perlu kecermatan, kehati-hatian dan tetap fokus saat menuju Curug
Siangin karena anda akan menemui dua aliran sungai yang kemudian menjadi satu
(tempuran sungai). Sungai yang pertama adalah sungai yang melintang dari arah
barat, dan sungai yang satunya lagi adalah sungai yang membujur dari arah
utara. Curug Siangin terletak di sungai yang berasal dari arah utara. Kita berjalan
lagi sejenak dan sampailah pada Curug Siangin. Curug Siangin terdiri dari satu
air terjun utama dan beberapa air terjun yang berukuran kecil. Pemandangan yang
tersaji sangat indah, perpaduan antara air yang bening kehijauan dan batu
gunung, serta rimbunan semak yang menghiasi dinding tebing.
Meski demikian
penulis memang harus mengakui suasana di curug ini sedikit “berbeda” dengan
curug lainnya yang sudah pernah penulis jelajahi, meskipun sama-sama jauh dari
pemukiman penduduk. Mungkin hal ini disebabkan saat perjalanan kita harus
melewati kompleks pemakaman sehingga secara tidak langsung timbul rasa khawatir
pada alam bawah sadar penulis. Selain itu kompleks curug ini dapat dikatakan “agak
gelap” karena masih sangat lebatnya pohon, termasuk saat kita memandang ke arah
hilir. Biasanya saat kita menjelajahi curug, hilir curug cenderung lurus dan
lega sehingga memudahkan cahaya masuk, namun pada Curug Siangin, hilir curug
nantinya bertemu dengan sebuah sungai sehingga arah aliran berbelok ke timur,
sedangkan di selatan masih rimbun pepohonan sehingga menyulitkan cahaya masuk
karena kurangnya area yang luas untuk cahaya masuk. Oleh karena itu penulis
berpesan agar selalu fokus, menjaga tata krama serta ingat akan Allah SWT saat
menjelajah curug ini. Meskipun demikian, Curug Siangin tetap layak dijadikan
destinasi wisata curug anda selama di Purbalingga, selagi curug ini masih
tersembunyi, belum booming macam
saudaranya yaitu Curug Sumba di Tlahab Kidul dan Curug Silintang di Tlahab Lor.
Selamat berwisata.
0 Komentar untuk "Jelajah Curug Siangin"