Peta Kecamatan Kalimanah |
Kelurahan
Mewek, mungkin sebagian besar masyarakat kita belum banyak yang mengetahui
bahwa ada suatu wilayah kelurahan dengan nama yang begitu unik. Hasil pencarian
di google pun belum dapat memberikan gambaran yang jelas dan komprehensif
mengenai kelurahan ini karena keterbatasan data maupun literatur yang ada. Padahal
di era sekarang ini, ketika akses informasi begitu mudahnya maka hal yang
aneh-aneh akan cepat sekali menjadi viral.
Berdasarkan
hal tersebut, alangkah baiknya kita mengenal lebih jauh mengenai Kelurahan
Mewek yang ternyata merupakan salah satu kawasan industri utama di Kabupaten
Purbalingga. Kelurahan Mewek merupakan wilayah paling timur di Kecamatan
Kalimanah, dengan posisi yang strategis karena menjadi jalur utama bis maupun
kendaraan lainnya menuju Wonosobo baik melalui simpang Terminal Purbalingga
maupun melalui terobosan SPBU Sambas Kalimanah Wetan. Letak yang dekat dengan
Pusat Kabupaten Purbalingga, Pusat Kecamatan Kalimanah, Terminal Purbalingga,
Pasar Induk Segamas, dekat dengan pusat
pendidikan (SMPN 4 Purbalingga, MAN Purbalingga, SMAN 2 Purbalingga, SMK 1
Muhammadiyah, dll), SPBU Pertamina Kedungmenjangan, maupun terletak di kawasan
industri menjadi poin lebih dari Kelurahan Mewek.
Papan Nama Balai Kelurahan Mewek |
Kelurahan
Mewek dengan tinggi sekitar 40 meter di atas permukaan laut, saat ini dipimpin
oleh Kepala Kelurahan yaitu Bapak Sudiyono SH., dibantu oleh Sekretaris
Kelurahan, Kaur Pemerintahan, Kaur Ekonomi Pembangunan, Kaur Kesra, Kaur
Keuangan dan Kaur Umum. Kantor Kelurahan terletak di Jalan Perintis Nomor 77
Kelurahan Mewek atau dekat PT. Sinar Cendana Abadi. Posisinya yang tepat berada
di tengah sehingga mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat Kelurahan Mewek. Jumlah
Satuan Lingkungan Setempat Kelurahan Mewek menurut data Kecamatan Kalimanah
dalam Angka 2016 terbagi menjadi 3 Rukun Warga dan 9 Rukun Tetangga.
Institusi
pendidikan di Kelurahan Mewek terdiri dari PAUD Bestari Mewek, TK Pertiwi Mewek
dan SDN Mewek. Akses menuju sekolah lanjutan juga tergolong mudah dan cepat. Bagi
anak yang hendak bersekolah SMP dapat bersepeda ke arah utara menuju SMPN 4
Purbalingga atau ke arah selatan menuju SMPN 2 Kemangkon, masing-masing hanya
butuh waktu sekitar 5-10 menit bersepeda.
Sedangkan bagi yang hendak bersekolah di SMA/K dapat menunggu angkutan
umum di Perempatan Mewek, menggunakan mikro bis ke arah Bancar untuk menuju
SMAN 2 Purbalingga, MAN Purbalingga ataupun SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga,
mikro bis ke arah Kalimanah untuk menuju SMKN 1 Purbalingga, SMK Widya
Manggala, SMK YPT 1 dan 2 Purbalingga ataupun SMA Santo Agustinus, dapat pula
menggunakan bis 3/4 Purwokerto-Wonosobo ke arah Bukateja untuk bersekolah di
SMAN 1 Bukateja dan SMKN 1 Bukateja.
Simpang Perempatan Mewek |
Masyarakat
Kelurahan Mewek juga mudah dalam menuju pusat kesehatan karena terdapat
Puskesmas Pembantu Mewek di sisi selatan, dekat pula dengan Puskesmas Pembantu
Bojong, Puskesmas Kalimanah, RSU Harapan Ibu maupun RSU Nirmala. Selain itu
juga terdapat dokter praktek yaitu klinik dr.Soetarno di utara Perempatan Mewek
maupun bidan praktek juga ada. Posyandu balita juga rutin dilakukan oleh
petugas Puskesmas Pembantu Mewek setiap bulannya di Aula Kelurahan Mewek.
Kelurahan
Mewek saat ini terkenal menjadi kawasan industri utama di Kabupaten
Purbalingga. Beberapa industri besar berdiri di Kelurahan yang hanya memiliki
luas 113,03 Hektar ini, yaitu PT. Karya Bhakti Manunggal (usaha kayu lapis),
PT. Shung Chang Indonesia Black & White (usaha rambut palsu), PT. Sinar
Cendana Abadi dan PT. Bintang Mas Triyasa (usaha bulu mata), serta pabrik
kerupuk. Banyak tenaga kerja yang terserap sebagai efek banyaknya industri
tersebut, baik tenaga kerja dari masyarakat Kelurahan Mewek sendiri maupun dari
daerah lain. Oleh karena itu saat ini banyak masyarakat Mewek yang membuka
usaha kos-kosan, penitipan motor, maupun kuliner di sekitar wilayah industri
tersebut sebagai upaya menaikkan taraf ekonomi keluarga, sekaligus memenuhi
kebutuhan para buruh pabrik yang bekerja di Mewek. Kompleks perumahan juga
telah berdiri di sisi selatan dekat perbatasan dengan Desa Toyareka, yaitu
Perumahan Permata Sentosa maupun Perumahan Kalimanah Indah. Meskipun demikian
Kelurahan Mewek juga masih memiliki petak sawah , bahkan UPTD Perbenihan Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purbalingga juga berlokasi di Kelurahan
Mewek.
Masjid At-Taqwa Mewek |
Masyarakat
Kelurahan Mewek ditinjau berdasarkan agama yang dianut sebagian besar beragama
Islam. Masjid dan Musholla yang ada jumlahnya memadai dan merata, dalam artian
jumlahnya tidak terlalu sedikit maupun terlalu banyak, lokasi juga merata tidak
terlalu jauh juga tidak terlalu dekat sehingga jauh dari kesan perebutan jamaah
Masjid atau Musholla. Dahulu Masjid yang ada hanya dua yaitu Masjid At-Taqwa
dan Masjid Al-Huda, akan tetapi dikarenakan jamaah yang semakin banyak akibat
adanya industri, maka Musholla Baitul Mu’min di sisi selatan dinaikkan
statusnya menjadi Masjid Baitul Mu’min, diiringi dengan perbaikan dan perluasan
bangunan.
Suasana Selepas Sholat Id di Pelataran PT BMT |
Secara kultural
masyarakat Kelurahan Mewek terbagi menjadi kelompok Muhammadiyah dan Nahdlatul
Ulama, akan tetapi memiliki karakteristik yang sepertinya jarang ditemui di daerah
lain dengan kondisi serupa. Biasanya di daerah lain masyarakat yang berafiliasi
dengan ormas keagamaan tertentu akan membentuk pemukiman secara berkelompok
sehinggaakan sangat nampak jelas kompleks pemukiman kelompok satu dan kelompok
lainnya. Sebagai contoh masyarakat yang condong ke Muhammadiyah di sisi utara
desa, sedangkan yang condong ke NU di sisi selatan desa. Namun kondisi yang
demikian ini tidak berlaku di Mewek karena komunitasnya justru
berselang-seling. Dirunut dari sisi utara wilayah Masjid Al-Huda masyarakat
condong ke Muhammadiyah, sedikit ke selatan di Mushola Al Ikhlas condong ke NU,
ke selatan lagi di kompleks Masjid At-Taqwa condong ke Muhammadiyah, lalu sisi
paling selatan yaitu Masjid Baitul Mu’min condong ke NU, tidak nampak batas
secara jelas dari masing-masing komunitas dan saling bersatu padu. Tidak ada
papan nama dari masing-masing organisasi layaknya di daerah lain, padahal
tetangga dekat rumah saya merupakan salah satu petinggi Muhammadiyah Kabupaten
Purbalingga tapi sepertinya masing-masing tidak ingin memperjelas perbedaan. Warga
yang condong ke NU tidak masalah sholat Jum’at di Masjid yang condong ke
Muhammadiyah meski tidak ada puji-pujian sebelum adzan dan adzan hanya sekali. Setiap
Ramadhan selalu ada Panitia Amaliyah Ramadhan tingkat kelurahan. Dilakukan
perputaran imam sholat tarawih, ketika imam kebagian di kompleks Muhammadiyah
maka 11 rokaat, saat esoknya sang imam mendapat jatah di kompleks NU maka sang
imam menyesuaikan menjadi 23 rokaat, dan tidak ada masalah. Meskipun ada sedikit
perbedaan kultural, namun tidak ada masalah saat panitia zakat fitrah
dipusatkan di Masjid At-Taqwa. Ketika Alhamdulillah Idul Fitri maupun Idul Adha
antara kedua organisasi tersebut bersamaan, kedua kelompok tersebut mau bersatu
padu menuju tanah lapang melaksanakan Sholat Id bersama, sedangkan di daerah
lain meskipun Idul Fitri dan Idul Adha bersamaan namun mereka memilih Sholat Id
hanya di komunitasnya masing-masing. Ketika ternyata berbeda hari,
masing-masing tetap menuju tanah lapang meskipun berbeda hari dan tetap ada
koordinasi dari pihak hari pertama dengan pihak hari kedua karena menggunakan
tanah lapang yang sama, yaitu di parkiran PT. Bintang Mas Triyasa, atau alternatif
lain di bekas selipan (rice mill)
perempatan Mewek. Perbedaan cara pandang dari masing-masing kelompok masyarakat
tidak menghasilkan perpecahan, namun menghasilkan rasa saling pengertian dan
ini menjadi nilai plus dari Kelurahan Mewek.
Mungkin itulah gambaran sekilas mengenai Kelurahan Mewek, sebuah kelurahan mungil di Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga dengan nama yang begitu unik. Meskipun mungil namun menyimpan beragam kenangan yang sulit terlupakan. Semoga kedepan Kelurahan Mewek dapat terus berkembang menjadi lebih baik lagi.
Ditulis oleh: Rio Adhitya Cesart
Seorang Warga Kelurahan Mewek
0 Komentar untuk "Kelurahan Mewek, Kampung Halaman Tercinta"