Lima
Menit
Lima menit ini
Ku berpijak di bumi ini
Di alam raya ini
Alam indah tak tertandingi
Ku melihat perpisahan
Begitu cepat dirimu pergi
Meninggalkanku dalam kehampaan
Lima menit ini
Detik demi detik berganti
Lima menit ini
Diriku hampa dalam kesunyian
Lima menit ini
Begitu cepat waktu berlalu
Begitu cepat kemesraan ini pergi
Begitu cepat hatiku menjadi pilu
Karangwangkal, Februari 2014
Mimpi
Melihatmu
Dirimu penuh misteri
Senyum sendumu
Menaklukkan hati ini
Tak pernah diam
Selalu datang dan pergi
Meninggalkanku dalam kehampaan
Dirimu hanya hadir dalam mimpi
Hanya bisa kurasakan hadirmu
Tapi tak bisa kumiliki
Kumiliki dirimu, kekasihku
Ku masih terus menanti
Menanti mimpi ini jadi nyata
Menanti kau setia di sisi
Dalam suka duka kita bersama
Karangwangkal, Maret 2014
Lelah
Lelah
Kualuri jalan hidup ini
Penat
Ingin ku hentikan semua ini
Bingung, akankah ku lanjutkan semua
Semua masalah ini selalu setia
Menemani jiwa yang lelah
Tolonglah angkat diriku
Lepaskan dari semua masalah ini
Lepaskan dari masalah yang membelenggu
Membelenggu jiwa yang sepi
Karangwangkal, April 2014
Ceria
Bersama
Matahari bersinar cerah
Menyinari hari ceria
Hapuskan air mata
Mari bernyanyi bersama
Hilangkan semua kesedihan
Berikan senyum termanismu
Jabatlah erat tanganku
Dan janganlah engkau lepaskan
Teriaklah sesuka hatimu
Di tanah lapang ini
Lepaskan semua belenggu
Cerialah engkau saat ini
Pergilah semua masa lalu
Pergilah semua kesedihan
Genggamlah erat tanganku
Kita ceria bersama
Karangwangkal, 3 Juni 2014
Dua
Hati
Berdiri
Di antara dua hati
Entah akan kemana langkah kaki ini
Menambatkan cinta pada pujaan hati
Berdiri di antara dua hati
Merekalah sang dambaan hati
Tak terbayang bila mereka pergi
Hampa diriku disini
Karangwangkal, Mei 2015
Senja
di Sudut Kota
Senja di sudut kota
Menanti sang surya kembali
bersembunyi
Menghilang dalam senyap
Terlelap dalam sunyi
Senja di sudut kota
Temeram lampu menghiasi lorong
jalan
Menemani mereka yang terus berjuang
Bersiap melawan malam
Karangwangkal, Mei 2015
Pertemuan
Pertemuan yang menyatukan
Cinta kita berdua
Takdir yang merekatkan
Kisah asmara kita
Luka hati ini
Kini telah terobati
Oleh engkau kekasih hati
Penghibur hati sedih
Pertemuan yang mempersatukan
Dua insan manusia
Takdir yang menggariskan
Bersatunya cinta kita
Karangwangkal, Nopember 2015
Senja
Perlahan waktu berlalu
Bergerak menuju kegelapan
Mengungkapkan tabir kesunyian
Yang selalu menggelayuti jiwa
Sang surya yang hendak bersembunyi
Tenggelam di balik ufuk
Sembari memancarkan keanggunannya
Senja selalu mempesona
Dalam gelap dirinya memberi warna
Janganlah pergi wahai senja
Temani daku dalam kesunyian
Sukatani, 9 Desember 2017
Rembulan
Sang rembulan kembali menyapa
Berseri dalam keheningan
Berkawan dengan lintang
Dalam sepi terus berkelana
Sang rembulan mengasingkan diri
Bersembunyi dalam balutan awan
Mengiringi hujan turun berderai
Sang rembulan terus melangkah
Membawa sinar dalam gelap
Menyinari hati yang hampa
Menanti bersua dengan sang fajar
Sukatani, 9 Desember 2017
Pelangi
di Sudut Senja
Pelangi di sudut senja
Yang selalu kunanti nantikan
Meski malu malu menampakkan dirinya
Keelokannya sungguh tiada tara
Pelangi di sudut senja
Memberi warna diantara kilau
keemasan
Perlambang keindahan dalam harapan
Yang semoga pada akhirnya menjadi
nyata
Mewek, 16 Februari 2018
Percayalah pada langit biru
Yang selalu setia menemanimu
Ditemani sumilir angin merayu
Membawa jiwa tenang selalu
Percayalah pada langit biru
Yang selalu setia menemanimu
Melangkah menghabiskan waktu
Menuju arah masa depan yang dituju
Mewek, 23 Maret 2018
0 Komentar untuk "Puisi Seorang Rio"